Sabtu, 27 September 2014

Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin.
Pada hari ke-10, ketika bulu-bulu mulai tumbuh, anakan walet dipindahkan ke dalam boks khusus yang dilengkapi alat pemanas atau lampu pijar 5-10 Watt yang diletakkan di tengah boks. Setelah umur 4o hari, anakan walet sudah bisa terbang, Inilah saat terbaik untuk memindahkannya ke bangunan / rumah walet.
Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
Sumber Pakan
Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
  • budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk. c. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
  • menanam tanaman dengan tumpang sari.
  • menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
  • Membuat kolam di pekarangan dekat bangunan / rumah walet.
Hama dan Penyakit Ternak Burung Walet

  • Tikus - Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman. Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
  • Semut - Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
  • Kecoa - Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna. Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
  • Cicak dan Tokekb- Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
Masa panen
Sarang burung walet bisa dipanen jika kondisinya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan diperlukan cara dan ketentuan khusus agar hasilnya bisa memenuhi mutu dan kualitas sarang walet yang baik. Kesalahan dalam pemetikan  akan berakibat fatal, baik terkait dengan kualitas sarang burung, maupun kelangsungan bangunan / rumah walet itu sendiri di mana kawanan walet tak mau lagi kembali ke rumahnya.
Untuk itulah, diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana memanen sarang dengan tepat, dan tidak menimbulkan kerugian di lain waktu, dengan mengikuti beberapa pola panen berikut ini:
  • Panen rampasan
    Panen rampasan dilakukan setelah sarang sudah siap dibuat dan akan digunakan untuk bertelur. Sebelum burung bertelur, sarang kita ambil. Keuntungannya adalah waktu panen lebih cepat, kualitas sarang yang bagus, dan total produksi sarang bisa lebih banyak. Kelemahannya, cara ini tidak efektif dalam mengembangbiakan burung walet, karena burung walet yang akan bertelur akan mencoba membangun kembali sarangnya dengan kondisi yang lemah, dan lama-lama membuat produksi sarang menurun (lebh kecil dan tipis), karena tidak mampu memproduksi air liur dengan baik.
  • Panen buang telur
    Panen buang telur dilakukan setelah burung membuat sarang dan meletakan telurnya. Telur ini diambil, lalu dibuang atau diberikan kepada peternak baru seperti dijelaskan sebelumnya. Keuntungan metode ini, dalam setahun bisa panen hingga 4 kali, dengan kualitas sarang yang baik. Kelemahannya, burung walet tidak diberi kesempatan berkembang biak.
  • Panen penetasan
    Panen penetasan adalah sarang dipanen atau dipetik setelah telur menetas dan anak-anaknya sudah bisa terbang sendiri. Kelemahannya, kualitas sarang menjadi rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari kotoran burung. Keuntungannya, populasi burung bisa meningkat.(
    peluangusaha-okeomkicau)

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar